Ada istilah yang menyebutkan bahwa “tidak ada wanita di dunia dapat membuat lelaki tolol menjadi pandai, yang ada wanita dapat membuat lelaki yang pandai menjadi tolol”. Ya, itulah wanita, dengan kesabaranya dia akan membuat lelaki jatuh cinta meskipun awalnya dia di kecewakan, atau berusaha mendapatkan perhatian lelaki yang ia cintai. Bagi si lelaki dikejar oleh wanita adalah suatu keangkuhan yang dapat membuat lelaki besar kepala. Dengan posisinya yang dicintai oleh wanita, lelaki tidak akan begitu memperdulikan si wanita, mungkin karena hatinya belum tersentuh oleh ketulusan wanita itu. Tapi seorang lelaki dapat berubah hanya karena wanita yang mencintainya telah banyak berkorban untuk si lelaki. Berubahlah lelaki yang semula tidak menaruh cinta yang besar kepada wanita itu dengan sangat mencintai sang wanita. Namun wanita dapat meninggalkan lelaki yang awalnya ia cintai karena sang wanita telah lelah dengan segala daya upayanya. Disaat sang lelaki berubah, justru ia ditinggalkan oleh wanita yang telah membuatnya berubah, dan bahkan tidak memperdulikan si lelaki lagi. Jadilah lelaki yang penuh keangkuhan di awal menjadi seorang yang tolol. Memohon dan meminta kesempatan untuk dapat bersama lagi. Tapi waktu hanya berputar sekali saja, waktu tidak dapat kembali. Perubahan sang lelaki bukanlah suatu kesia-siaan, melainkan suatu pelajaran yang diajarkan oleh sang wanita. Bahwa sebagai lelaki harus menghargai orang yang mencintainya sepenuh hati. percayalah bahwa kesempatan baik itu tidak akan dapat kembali lagi, maka jangan sesali semua yang telah terjadi, dan semua kesempatan yang tidak dipergunakan sebaik-baiknya. Kini tinggallah si lelaki menjadi tolol, mencari-cari di kala siang, merindu di kala malam datang hujan..
http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2011/04/26/wanita-dengan-caranya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar